Showing 58 results

Archival description
Only top-level descriptions Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang Hari
Print preview View:

49 results with digital objects Show results with digital objects

Benteng Peninggalan Belanda Di Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batang Hari

  • P02
  • Item
  • 1901

Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari dulunya dikenal sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di Jambi. Jejak pemerintahan belanda di kecamatan ini masih bisa ditemui hingga kini.
Bukti peninggalan belanda itu berupa bangunan yang dikenal masyarakat dengan sebutan Benteng Tembesi. Lokasi Benteng Tembesi ini berada di Kelurahan Pasar Tembesi. Benteng Tembesi terdiri dari lebih kurang enam bangunan. Seluruh bangunan itu dibangun Belanda untuk kepentingan mereka.
Bangunan itu berupa rumah sebagai tempat tinggal orang-orang Belanda, penjara kolonial belanda, gedung bioskop pemerintah kolonial Belanda, sumur tempat mengubur para tentara pejuang, gudang persenjataan dan bangunan-bangunan pendukung lainnya.
Benteng ini dibangun Tahun 1901.

seputarjambi.co

Masjid Tua Bersejarah "Raya Raudatul Abidin"

  • M03
  • Item
  • 1889

Masjid Raya Raudatul Abidin ini terletak ditengah Desa Mersam Kecamatan Mersam, Masjid ini awal pembangunnya dilaksanakan pada tahun 1889, oleh beberapah tokoh, antara lain :

  1. Darwis
  2. Mat Isin
  3. Jusuh
  4. Bidin
  5. Darmawan
  6. H. Kadir
  7. H. Abdul
  8. H. Mutali Amin
  9. H. Samat
  10. K.H. Darmawan Uwik
  11. H. Dolan
  12. B. Rahim.G
  13. H. Abbas
  14. H. Jalil.B
  15. H. Said
  16. K.H. Umar Datam
  17. H. Ali Basah
  18. H. Hasan,Ch
  19. H. Hasan.B
  20. H. Karim
  21. H. Mat Nor
    Bukti Sejarah Masjid ini adalah sebatang kayu Bulian yang dihiasi dengan pahatan ukiran khas daerah Batang Hari yang pada saat itu merupakan tiang utama Kubah Masjid, yang terletak dihalaman depan Masjid.

Tim Terpadu Penentu Masjid Tua Bersejarah

Masjid Tua Bersejarah "Masjid Jauharussa'adah" Desa Lopak Aur Kec.Pemayung

  • M04
  • Item
  • 1885

Masjid ini didirikan oleh Muhammad Daud pada tahun 1885 M dan telah mengalami renovasi. masjid yang ada sekarang adalah hasil dari renovasi yang dilakukan masyarakat Desa Lopak Aur pada tahun 1957.
Muhammad Daud mendirikan masjid ini untuk penyebaran ilmu agama di Desa Lopak Aur dan sekitarnya.

Tim Terpadu Penentu Masjid Tua Bersejarah

Rumah Besak Teluk

  • P05
  • Item

Nama Pemilik : MUSLAMAH
Nama Pengelola : IBU MUSLAMAH

RUMAH INI BERDIRI DITENGAH DUSUN TELUK, DIPINGGIR JALAN DESA. BENTUK RUMAH ASLI MENURUT ADAT/BUDAYA MELAYU JAMBI. MENGGUNAKAN KAYU BULIAN PADA KUNSEN, DAN KAYU TEMBESU PADA DAUN PINTU, JENDELA, DAN LANTAI YANG DISERUT HALUS. PADA ATAP MENGGUNAKAN GENTENG TANAH. DIATAS JENDELA TERDAPAT VENTILASI DENGAN PAHATAN YANG DILAPISI KACA ES BERWARNA KUNING, HIJAU, BIRU DAN MERAH MUDA. GRENDEL PINTU DAN JENDELA TERBUAT DARI BAHAN KUNINGAN BERUKIR. TERDAPAT PULA GENTONG PENAMPUNGAN AIR YANG DIDUGA BERUSIA LEBIH KURANG 200 TAHUN. SAMPAI SAAT INI RUMAH INI MASIH DITEMPATI OLEH IBU MUSLAMAH.

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

Penjara Peninggalan Belanda di Kecamatan Muara Tembesi

  • P10
  • Item

Foto ini adalah salah satu Gedung peninggal Belanda di Kabupaten Batang Hari tepatnya di Kecamatan Muara Tembesi, Dahulu gedung ini digunakan sebagai penjara oleh pemerintah kolenial Belanda yang di sebut Panis oleh masyarakat-masyarakat dahulu.

Disporapar Kabupaten Batang Hari

Tapa Malenggang Ikon Kabupaten Batang Hari

  • P11
  • Item

Tapa Malenggang, adalah sebutan salah satu jenis ikan di Batanghari, ikan yang ternyata memiliki peran dalam sejarah Kabupaten Batanghari. Seperti yang disampaikan oleh Lembaga Adat Kabupaten Batang Hari, mengisahkan ada tiga ikan sakti bernama tapa malenggang (mambang di awan), tapa kudung (mambang di bulan) dan tapa tima (mambang sakti).

Ketiga ikan tersebut adalah kakak beradik (bersaudara) dengan orang tuanya bernama Sati menggung (ayah) dan Sicindai Laut (ibu). Ketiga orang anak ini, yang tertua bernama Siti Muno, kedua bernama Rajo Mudo dan yang bungsu bernamo Mabang Di Rete.

Ketiganya mendapat tugas dan gelar yang diberikan, Siti Muno bertugas di Muaro Sungai Temsu bergelar Ular Bide. Rajo Mudo bertugas memasang menteban besidi Gemulan Tujuh Uluan Sungai Batang Hari. Mabang Di Rete bergelar Labi-labi Putih bertugas di Sungai Bekal oleh ayahnya Datuk Seh Sepanjang Jangut, dan dia dibekali satu keris bernama Secangkir Ufas.

Bersumber dari cerita rakyat ini, diketahui bahwa Tapa Malenggang memiliki tugas yang diembankan pada mereka untuk menjaga sungai Batanghari. Berbekal kesaktian yang mereka miliki untuk membantu masyarakat dan bermukim di Hulu Sungai Batanghari.

Sungai Batanghari sendiri memiliki peranan penting sebagai urat nadi kehidupan masyarakat Kabupaten Batanghari khususnya dan Provinsi Jambi pada umumnya. Tak ayal, hal ini membuat Tapa Malenggang dijadikan ikon Kabupaten Batanghari.

https://dialekito.com/tapa-malenggang-ikan-bersejarah/

Jembatan Muara Tembesi

  • J01
  • Item

Jembatan Muara Tembesi yang Menyebrangi sungai Batanghari, Jembatan ini Termasuk salah satu jembatan terpanjang di Provinsi Jambi.

Diskominfo Kabupaten Batang Hari

Penyebrangan Transportasi Dahulu Muara Tembesi

  • P03
  • Item

Penyebrangan Transportasi di Muara Tembesi Sebelum Pembangunan Jembatan Penyebrang Sungai Batanghari di Muara Tembesi, Dahulu Penyebrangan ini menggunakan Ponton untuk Membawa kendaraan yang akan menyebrangi sungai Batanghari.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang Hari

Results 41 to 50 of 58