Menampilkan 55 hasil

Deskripsi Arsip
Hanya deskripsi tingkatan-tinggi Dengan objek digital
Pratinjau hasil cetak Lihat:

Masjid Mikhrojul Falah di Keluraha Kampung Baru Kec. Muara Tembesi

  • M05
  • Item
  • 1944

Masjid ini didirikan pada tahun 1944 M, Masjid ini pada awalnya diberi nama "Kampung Sumber Rejo", Nama ini sesuai dengan nama Kampung(Kelurahan) pada waktu itu yaitu Sumber Rejo. Pembangunan masjid ini melalui iuran suka rela dari masyarakat untuk membeli tanah milik Asmala yang akan dijadikan lokasi pembangunan masjid, dihalaman depan masjid terdapat monumen berbentuk segitiga yang berarti masjid ini didirakan oleh tiga pemimpin yaitu : Suprat, Tarmudi, dan Misdi.

Tim Terpadu Penentu Masjid Tua Bersejarah

MAKAM KERAMAT TINGGI

  • P04
  • Item

MAKAM INI TERDAPAT DI TEMPAT PEMAKAMAN UMUM, YANG DISEKITARNYA TERDAPAT MAKAM-MAKAM PENDUDUK SEKITAR. DISEBELAHNYA TERDAPAT PULA MAKAM PANJANG YANG KONON ADALAH MAKAM ISTRI KERAMAT TINGGI.
SAAT INI MAKAM TELAH DIPAGAR DENGAN BATU BATA DAN SEMEN YANG DILAKUKSN OLEH TMMD KE-LXX 0415 KODIM BATANG HARI.
NISAN MAKAM TERBUAT DARI KAYU SUNGKAI YANG TELAH MEMFOSIL.
UKURAN MAKAM P = 8.83 M L = 2.43 M T = 0.52 M

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

Rumah Besak Teluk

  • P05
  • Item

Nama Pemilik : MUSLAMAH
Nama Pengelola : IBU MUSLAMAH

RUMAH INI BERDIRI DITENGAH DUSUN TELUK, DIPINGGIR JALAN DESA. BENTUK RUMAH ASLI MENURUT ADAT/BUDAYA MELAYU JAMBI. MENGGUNAKAN KAYU BULIAN PADA KUNSEN, DAN KAYU TEMBESU PADA DAUN PINTU, JENDELA, DAN LANTAI YANG DISERUT HALUS. PADA ATAP MENGGUNAKAN GENTENG TANAH. DIATAS JENDELA TERDAPAT VENTILASI DENGAN PAHATAN YANG DILAPISI KACA ES BERWARNA KUNING, HIJAU, BIRU DAN MERAH MUDA. GRENDEL PINTU DAN JENDELA TERBUAT DARI BAHAN KUNINGAN BERUKIR. TERDAPAT PULA GENTONG PENAMPUNGAN AIR YANG DIDUGA BERUSIA LEBIH KURANG 200 TAHUN. SAMPAI SAAT INI RUMAH INI MASIH DITEMPATI OLEH IBU MUSLAMAH.

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

Tapa Malenggang Ikon Kabupaten Batang Hari

  • P11
  • Item

Tapa Malenggang, adalah sebutan salah satu jenis ikan di Batanghari, ikan yang ternyata memiliki peran dalam sejarah Kabupaten Batanghari. Seperti yang disampaikan oleh Lembaga Adat Kabupaten Batang Hari, mengisahkan ada tiga ikan sakti bernama tapa malenggang (mambang di awan), tapa kudung (mambang di bulan) dan tapa tima (mambang sakti).

Ketiga ikan tersebut adalah kakak beradik (bersaudara) dengan orang tuanya bernama Sati menggung (ayah) dan Sicindai Laut (ibu). Ketiga orang anak ini, yang tertua bernama Siti Muno, kedua bernama Rajo Mudo dan yang bungsu bernamo Mabang Di Rete.

Ketiganya mendapat tugas dan gelar yang diberikan, Siti Muno bertugas di Muaro Sungai Temsu bergelar Ular Bide. Rajo Mudo bertugas memasang menteban besidi Gemulan Tujuh Uluan Sungai Batang Hari. Mabang Di Rete bergelar Labi-labi Putih bertugas di Sungai Bekal oleh ayahnya Datuk Seh Sepanjang Jangut, dan dia dibekali satu keris bernama Secangkir Ufas.

Bersumber dari cerita rakyat ini, diketahui bahwa Tapa Malenggang memiliki tugas yang diembankan pada mereka untuk menjaga sungai Batanghari. Berbekal kesaktian yang mereka miliki untuk membantu masyarakat dan bermukim di Hulu Sungai Batanghari.

Sungai Batanghari sendiri memiliki peranan penting sebagai urat nadi kehidupan masyarakat Kabupaten Batanghari khususnya dan Provinsi Jambi pada umumnya. Tak ayal, hal ini membuat Tapa Malenggang dijadikan ikon Kabupaten Batanghari.

https://dialekito.com/tapa-malenggang-ikan-bersejarah/

Hasil 1 s.d 10 dari 55