Masjid Raya Raudatul Abidin ini terletak ditengah Desa Mersam Kecamatan Mersam, Masjid ini awal pembangunnya dilaksanakan pada tahun 1889, oleh beberapah tokoh, antara lain :
Darwis
Mat Isin
Jusuh
Bidin
Darmawan
H. Kadir
H. Abdul
H. Mutali Amin
H. Samat
K.H. Darmawan Uwik
H. Dolan
B. Rahim.G
H. Abbas
H. Jalil.B
H. Said
K.H. Umar Datam
H. Ali Basah
H. Hasan,Ch
H. Hasan.B
H. Karim
H. Mat Nor Bukti Sejarah Masjid ini adalah sebatang kayu Bulian yang dihiasi dengan pahatan ukiran khas daerah Batang Hari yang pada saat itu merupakan tiang utama Kubah Masjid, yang terletak dihalaman depan Masjid.
Masjid Baiturrahman ini didirikan di Desa Rantau Kapas Mudo Kecamatan Muara Tembesi pada tahun 1937 secara gotong royong oleh masyarakat setempat dipelopori oleh dua orang tokoh yaitu H. Sukur dan Muhammad Daud yang mewakafkan tanah dan sebagian hartanya untuk tegak dan berdirinya rumah ibadah ini. Masjid yang sebagian besar bangunannya menggunakan bahan kayu bulian ini didanai oleh H. Sukur dengan tukan sekaligus artsiteknya Kades Bongkok yang bernama asli M.Nur. Bahan pembuatan masjid ini langsung didatangkan dari rimbo Tanjung Marwo dengan menggunakan kerbau-kerbau penarik yang langusng didatangkan dari Rawas, Sumatra Selatan.
Masjid "SYUHADA" ini berdiri pada masa penjajahan Belanda tepatnya pada tahun 1918 M oleh tokoh-tokoh pada masa itu yang secara bahu membahu menyumbangkan tenaga pikiran dan harta bendanya untuk tegak dan berdirinya sebuah rumah ibadah (Masjid). Pada awalnya masjid ini dibangun bertiang atau panggung, namun pada tahun 1933 M dipugar dan menjadi bentuk bangunan seperti sekarang ini. Tokoh-tokoh yang menjadi bergark dan penyandang dana untuk membangun Masjid Syuhada ini antara lain :
H. Abdullah (Dolah) menyumbang 20 suku emas
H. Zainuddin (Din) 15 suku emas
H.Mu'in dan H. Sa'ib masing-masing menyumbang 5 suku emas
Masjid ini didirikan oleh Muhammad Daud pada tahun 1885 M dan telah mengalami renovasi. masjid yang ada sekarang adalah hasil dari renovasi yang dilakukan masyarakat Desa Lopak Aur pada tahun 1957. Muhammad Daud mendirikan masjid ini untuk penyebaran ilmu agama di Desa Lopak Aur dan sekitarnya.
Ir. H. Syahirsah, Sy dan Hj. Sofia Joesoef, SH resmi menjadi Bupati Batang hari dan Wakil bupati Batang hari periode 2016-2021 setelah dilantik dan diambil simpahnya oleh Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli atas nama Mendagri, Rabu, 17 Februari 2016 di Pendopo Rumah dinas Gubernur Jambi di Jambi,
Foto ini adalah salah satu Gedung peninggal Belanda di Kabupaten Batang Hari tepatnya di Kecamatan Muara Tembesi, Dahulu gedung ini digunakan sebagai penjara oleh pemerintah kolenial Belanda yang di sebut Panis oleh masyarakat-masyarakat dahulu.
Penyebrangan Transportasi di Muara Tembesi Sebelum Pembangunan Jembatan Penyebrang Sungai Batanghari di Muara Tembesi, Dahulu Penyebrangan ini menggunakan Ponton untuk Membawa kendaraan yang akan menyebrangi sungai Batanghari.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang Hari